8 Kelemahan Android yang Masih
Sering Dikeluhkan Pengguna
- Android masih terkesan rumit
Saat membeli ponsel/tablet
Android, kalian diharuskan mempelajari lebih banyak hal dibandingkan
dengan iPhone, karena Android mempunyai widgets, apps, dan banyak
pengaturan lain yang mungkin kalian belum pernah mengenalnya sama
sekali.Contohnya seperti Samsung Galaxy S3, yang mempunyai banyak fitur
keren. Salah satunya adalah berbagi foto otomatis via wi-fi, yang
sayangnya ternyata membutuhkan pengaturan yang banyak.
- Konten hiburan di Google Play masih kalah banyak
dibandingkan dengan iTunes
Walaupun Google sudah mengisi
Google Play dengan beberapa konten entertainment seperti TV Shows dan
movies untuk disewa, pilihan kontent entertainment tersebut masih kurang
banyak dibandingkan dengan yang ada di iTunes. Soal musik juga Google Play
masih belum memiliki musik-musik produksi Warner, salah satu dari empat
label musik ternama.
- Kurangnya aksesoris yang keren untuk perangkat Android
Desain iPhone yang menarik,
nampaknya didukung oleh para pembuat aksesoris dengan membuat aksesoris
pelengkap yang keren dan bagus-bagus.
Namun entah kenapa Android tidak membawa antusiasme bagi pembuat aksesoris
untuk membuat aksesoris yang menarik untuk perangkat-perangkat Android.
- Grafis dan animasi di iPhone masih lebih halus
Hardware acceleration adalah
proses dimana smartphone bisa berganti antara GPU (grafis) dan CPU tanpa
menggunakan memori smartphone dalam jumlah besar. Hal ini sudah ada pada
perangkat Android sejak versi awal, namun terbatas hanya pada beberapa
fitur, seperti menarik notification bar ke bawah.Perangkat Android tidak
menggunakan hardware acceleration secara penuh sampai Android versi
3.0.Sedangkan iPhone sudah menggunakan hardware acceleration sejak awal,
sehingga iPhone menciptakan user experienceyang lebih menyenangkan.Untuk
catatan, versi terbaru Android, Jelly Bean sudah memperbaiki kekurangan
ini dengan sangat baik. Sehingga user experience menjadi lebih smooth dan
tidak lagi nge-lag atau hang. Namun sayangnya baru sedikit perangkat
Android dengan Jelly Bean di pasaran
- Ancaman dari malware/virus pada sistem operasi Android
Karena Android adalah open
source dan pengguna dapat menginstall aplikasi yang bukan berasal dari
Google Play, perangkat Android lebih rentan terkena malware dan aplikasi
bajakan/palsu.
- Aplikasi yang berkualitas masih sedikit
Sudah dari dulu
aplikasi-aplikasi pada iPhone terlihat lebih bagus dibandingkan versi
Android-nya. Begitupun developer cenderung merilis aplikasi berkualitas ke
iPhone terlebih dahulu, baru setelah itu di-porting ke Android.
- Fragmentasi
Perangkat Android beraneka
ragam, mulai dari Galaxy SIII yang canggih hingga ponsel
murah-meriah made in China. Hal ini dinamakan
fragmentasi.Fragmentasi membuat kualitas smartphone menjadi berbeda-beda,
developer pun terpaksa harus membuat aplikasinya bisa beradaptasi terhadap
banyaknya bentuk dan ukuran layar pada perangkat Android yang ada.
- Updates Android tidak langsung tersedia untuk setiap
perangkat
Google merilis Android versi terbarunya, Jelly Bean pada bulan Juli lalu.
Namun kebanyakan ponsel Android sekarang masih menggunakan OS versi
Gingerbread, yang keluar sekitar satu setengah tahun yang lalu. Hal ini
disebabkan produsen smartphone lebih cenderung untuk memodifikasi Android
OS untuk perangkat mereka, sehingga beberapa produsen memerlukan waktu
tambahan untuk menawarkan update. Cara paling aman untuk menjamin kalian
selalu mendapatkan update, adalah menggunakan perangkat yang asli
dari Google, seperti merk Nexus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar